Sabtu, 02 April 2011

Bila Saatnya Tiba


     Dahulu kala di kalangan Bani Israil ada seorang raja yang sangat piawai menunggang kuda. Selama dirinya menjadi raja, tak pernah ada orang yang mampu mengalahkan keahliannya dalam berbalap kuda. Sayangnya, raja ni dikenal akan sifatnya yang senang menyombongkan diri.

     Suatu hari sang raja meminta kepada bawahannya intuk menyediakan kuda paling gagah dan paing tinggi. Dia ingin menunjukkan kepada orang banyak bagaimana kehebatannya dalam berkuda.

     Maka, dihadirkanlah kuda tersebut di hadapan sang raja.
    Sang raja segera menaiki kuda tersebut. Ia memacu kudanya dengan kencang. Dengan  penuh kesombongan, dia menunjukkan keahliannya itu. Dia sempat sesumbar, "Siapa yang dapat menandingi kehebatanku dan dapat mengejar kencangnya lari kudaku!"
     Di saat dirinya sedang memacu kuda dengan kencang, tiba-tiba seorang lelaki lusuh dan berpakaian compang camping menghadang kuda raja yang sedang berlari kencang. Dengan sigap laku-laki tersebut memegang pelana kuda sang raja dan langsung menghentikannya.
     Sang raja pun berkata : "Berani-beraninya engkau memegang kudaku dan menghalang-halangi jalanku. Engkau tahu, kuda siapa yang engkau pegang"?"
     "Saya tahu sekali, kuda ini adalah milik Tuan Raja. Namun, saya punya keperluan kepada Tuan yang sangat mendesak," jawablaki-laki  yang berpakaian compang camping itu.
    "Baik.Tapi tunggu dulu sampai aku turun kebawah!" bentak raja.
    "Tidak perlu turun, Tuan Raja. Sebab keperluannya sangat sebentar," kata laki-laki itu.
     "Kenapa engkau tidak menyampaikannya kepada bawahan-bawahanku. Mereka kan ada di sekitar sini, ?" tanya raja.
     "Tidak bisa. Keperluan itu tidak boleh terdengar oleh orang lain, hanya oleh telingamu," kata laki-laki itu.
     "Apa keperluanmu?" tanya raja lagi.
     "Tolong telingamu dekatkan kepadaku!" pinta laki-laki itu.
     "Aku harus turun dulu, bodoh!" bentak raja yang semakin emosi dibuatnya.
     "Tidak harus, Tuan Raja!" jawab laki-laki itu tak kalah tegasnya.
     Maka sang raja mendekatkan telinganya ke arah mulut lelaki yang berpakaian compang camping itu.
     "Saya ini malaikat maut yang bertugas mencabut nyawamu sekarang!" kata laki-laki itu.
    Betapa kaget dan terhentaknya sang raja mendengar apa yang dikatakan oleh laki-laki tersebut. Bagai halilintar di siang bolong.
     Tubuh sang raja bergetar seperti terkena penyakit demam tinggi. Ia pun lemas dan hampir saja terjatuh dari atas kudanya. Dia berkata, "Beri aku kesempatan pulang ke rumah untuk menemui isteri dan keluargaku."
"Tidak bisa. Sebab waktu habisnya umurmu adalah pada saat ini juga,:" jawab si lelaki yang tak lain ternyata  adalah sang malaikat maut.
     Maka, sang raja pun di cabut nyawanya oleh malaikat maut dalam keadaan duduk diatas kuda.


"Katakanlah, :"Sesungguhnya kematian yang kalian lari dari padanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kalian, kemudian kalian akan dikembalikan (kepada Allah), Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan'." (QS Al-Jumu'ah:8)

Sumber dari : Majalah Alkisah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar