Jumat, 18 Februari 2011

Siapa di antara kita yg mempunyai waktu terbatas


Seorang pemuda di Damaskus telah bersiap-siap untuk melakukan perjalanan. Dia memberi tahu ibunya bahwa waktu take off pesawat adalah jam sekian. Ibunya diminta untuk membangunkannya jika telah dekat dengan waktunya. Pemuda itupun tidur. Sementara itu si ibu mengikuti berita cuaca dari radio yang menjelaskan bahwa angin bertiup kencang dan langit sedang mendung.
Sang Ibu merasa sayang terhadap anak satu-satunya itu. Karenanya, dia tidak membangunkan anaknya dengan harapan dia tidak jadi pergi pada hari itu, lantaran cuaca sangat tidak mendukung itu. Dia takut akan terjadi peristiwa yang tidak diinginkan. Ketika dia sudah yakin bahwa waktu perjalanan telah lewat, dan pesawat telah tinggal landas, ibu tersebut membangunkan anaknya. Ternyata si anak telah meninggal di tempat tidurnya.


{Katakanlah : "sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalau Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. Al-Jumu'ah:8)

Yang lari dari kematian, akan menemukan kematian itu sendiri. Kalangan awam sendiri mengatakan. "Orang yang akan selamat di tengah lautan pasti menemukan jalan." 
Jika ajal manusia telah tiba, apapun bisa membunuhnya.

sumber : Buku La Tahzan karangan Dr. 'Aidh al-Qarni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar